Masa Pandemi Kesempatan Berinvestasi Bagi Generasi Muda, Ini Bisnisnya!
Namun mindset yang selama ini terbangun adalah masa muda masa untuk bersenang-senang. Masa mengeksplorasi hobby yang tidak selalu mendatangkan keuntungan. Tuntutan pergaulan dan gaya hidup lebih diutamakan. Orang cenderung malu jika tidak mengikuti arus pergaulan yang sedang trend.
Akibatnya, anak muda jaman sekarang sulit menabung, memiliki rumah apalagi investasi. Hal utama yang dibeli ketika memiliki uang adalah kebutuhan kesenangan. Gadget, nongkrong di cafe, kendaraan bermotor menjadi wajib. Sedangkan tabungan jangka panjang untuk berjaga-jaga jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mulai dilupakan.
Kesempatan Berinvestasi Bagi Generasi Muda
Saat ini anak muda di usia produktif bisa memaksimalkan pendapatan yang dimiliki untuk kebutuhan saving. Terlebih bagi yang belum berumah tangga. Masih lebih fleksibel dalam mengelola keuangan bulanan untuk digunakan memenuhi segala kebutuhan. Sehingga mereka lebih berpotensi menimbun banyak uang daripada orang yang berumah tangga.
Berinvestasi bagi generasi muda tidak terbatas waktu dan kondisi. Semua tergantung tekad untuk memiliki kehidupan di masa depan yang lebih sejahtera. Bahkan masa pandemi covid-19 yang berlangsung setahun terakhir ini tetap bisa dicari celah untuk mendapatkan keuntungan. Orang tidak lagi hanya bergantung pada gaji bulanan.
Sedikit waktu disela kesibukan pekerjaan kantor bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan side job. Meski hasilnya tidak sebesar gaji kantor setiap bulannya tetapi bisa digunakan untuk kebutuhan tersier. Jadi meski terjadi pembatasan jam kerja dan pengurangan pendapatan seperti insentif, bonus dan sebagainya tetap bisa memiliki tabungan.
Dengan memiliki pendapatan dari sumber selain gaji akan lebih mudah merealisasikan impian. Berapa banyak anak muda yang memiliki kendaraan pribadi terbaru? Rumah impian di tengah kota? Liburan ke luar negeri atau perjalanan ibadah di usia muda? Semua mudah diwujudkan jika sudah berinvestasi bagi generasi muda.
Maka dari itu sudah seharusnya jika para milenial sekarang ini mulai membuka tabungan mandiri sejak dini. Sehingga mereka bisa memiliki banyak uang simpanan untuk memenuhi kebutuhan pribadi sekaligus keinginannya tanpa harus merepotkan orang tua di rumah.
Bisnis Sampingan Bisa Menjadi Investasi
Generasi milenial terkenal dengan gaya hidup modern yang cenderung konsumtif. Sebagian orang tidak bisa menabung karena gaji bulanan habis untuk kebutuhan sehari-hari termasuk keperluan hiburan. Perlu pengelolaan penghasilan bulanan agar tetap memiliki sisa uang untuk diinvestasikan. Agar lebih mudah, memulai bisnis sampingan menjadi solusi.
Bisnis apa yang bisa dilakukan pekerja kantoran di masa pandemi seperti saat ini? Tidak perlu memikirkan bisnis besar dulu. Mulai saja dari yang ada misalnya menjadi reseller produk kosmetik dan fashion. Bisnis online ini akan menjadi kesempatan berinvestasi bagi generasi muda dalam jangka panjang.
Mulai dari reseller yang bekerja online di sela kesibukan kantor, jika ditekuni bisa menjadi sumber pendapatan melebihi gaji kantor. Dalam jangka panjang bisnis online seperti ini bisa menjadi pasif income menjanjikan. Tidak perlu lagi bekerja dari pagi hingga sore hari di kantor untuk mendapatkan penghasilan bulanan.
Pembatasan aktivitas masyarakat menyebabkan berbagai bisnis retail ambruk. Tenggelam di antara bisnis online untuk produk serupa. Maka meskipun bisnis online hanya sebagai reseller adalah peluang menjanjikan. Tidak hanya itu bisnis sampingan yang dirintis pada masa sulit seperti sekarang ini bisa diwariskan ke anak cucu.
Sehingga hal tersebut akan membantu anak cucu yang belum memiliki pengalaman dalam berbisnis, akhirnya mata dan pikirannya terbuka lebih lebar. Karena anak cucu yang mungkin mulanya tidak pernah berpikir tentang bagaimana caranya bertahan hidup, mereka bisa menjadi lebih dewasa dalam mencari uang.
Pentingnya Memulai Investasi Jangka Pendek
Meski mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi usahakan untuk tetap memiliki investasi jangka pendek. Menabung adalah contoh investasi jangka pendek paling mudah. Bisa dalam bentuk tabungan umum maupun tabungan berjangka. Kesampingkan dulu kebutuhan yang tidak mendesak seperti pakaian, gadget dan gaya hidup.
Anjuran pemerintah untuk tetap di rumah saja adalah kesempatan berhemat. Tidak perlu mengeluarkan uang untuk kebutuhan hiburan di luar seperti nonton film dan rekreasi. Jadi alokasi dana untuk kebutuhan ini bisa disimpan atau diinvestasikan dalam bentuk lain. Sehingga bisa dimanfaatkan ketika terjadi kebutuhan mendadak.
Kesempatan berinvestasi bagi generasi muda lebih efektif dilakukan dalam kondisi seperti ini. Hitung saja jika 20% dari gaji bulanan dialokasikan untuk kebutuhan hiburan, dalam setahun hasilnya sudah cukup besar. Dana itu menguap tanpa ada sisa. Jika dana tersebut ditabung pertambahan nilai dari bunga juga menggiurkan.
Maka dari itu sudah seharusnya melakukan investasi jangka pendek sejak dini. Sehingga hal tersebut bisa membantu perekonomian ketika sedang tidak stabil seperti di masa pandemi sekarang ini. Cara ini jauh lebih efektif memberikan keuntungan daripada hanya menghabiskan uang untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.
Perekonomian yang sempat terpuruk karena pandemi menyebabkan harga kebutuhan barang pokok meningkat termasuk bahan pangan. Hal ini justru bisa menjadi kesempatan berinvestasi bagi generasi muda khususnya di bidang pertanian. Manfaatkan area pekarangan rumah untuk menanam berbagai jenis sayuran atau buah-buahan.
Pentingnya Memiliki Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang penting dimiliki tidak hanya generasi muda. Memiliki tabungan jangka panjang menghadirkan ketenangan, menjauhkan risiko memiliki hutang. Untuk generasi muda harus sudah memikirkan masa depan keturunan. Kebutuhan hunian, kendaraan pribadi, kesehatan, pendidikan anak perlu dipikirkan.
Kesempatan berinvestasi bagi generasi muda bisa dimulai dari jangka pendek terlebih dahulu. Mulai dari memiliki tabungan berjangka, kemudian investasi saham, investasi properti dan seterusnya. Maka dari nominal tabungan yang kecil jika fokus mengelolanya akan menjadi besar. Tidak terasa berat namun bisa dinikmati di hari tua.
Tidak hanya melakukan investasi jangka pendek saja. Namun para generasi milenial juga bisa mencoba bentuk investasi yang lainnya. Jadi hal tersebut bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pihak. Supaya kegiatan yang dilakukan tersebut dianggap tidak memberatkan.
Namun meski begitu, berinvestasi bagi generasi muda sebaiknya tidak dianggap enteng. Bisa jadi 5 atau 10 tahun kedepan kondisi perekonomian kembali tidak stabil. Di mana kita tahu hanya orang-orang dengan taraf hidup mapan dapat bertahan. Mengantisipasi hal-hal buruk di masa depan harus dimulai dari sekarang.
Tanah dan properti adalah contoh investasi jangka panjang yang paling banyak dimiliki masyarakat. Dan benar adanya bahwa rumah, bangunan dan tanah setiap tahun selalu mengalami peningkatan nilai. Maka tidak ada ruginya penghasilan bulanan dari gaji dialihkan untuk membeli tanah atau properti.
Perhatikan Tren Investasi Logam Mulia
Ingin mencoba investasi jangka panjang namun dana masih terbatas? Coba investasikan sebagian gaji bulanan untuk membeli logam mulia. Investasi emas atau logam mulia semakin menjadi tren di masa pandemi saat ini. Berbagai kalangan masyarakat ramai-ramai membeli logam mulia dengan cara mencicil.
Jika diperhatikan beberapa tahun kebelakang harga emas 1 gram hanya beberapa puluh ribu rupiah saja. Namun kini bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Tren harga emas murni selalu mengalami kenaikan. Hal ini bisa dijadikan sebagai kesempatan berinvestasi bagi generasi muda.
Berinvestasi logam mulia tidak memberatkan namun dalam jangka panjang nilainya pasti berlipat. Menariknya lagi, memiliki logam mulia cukup aman. Lebih privasi dan tidak membutuhkan perawatan yang memakan banyak biaya. Karena bentuknya kecil, logam mulia bisa disimpan dengan mudah dan aman.
Selain itu, bisnis ini juga bisa dicairkan kapan saja ketika seseorang membutuhkan dana cepat. Maka dari itu tidak heran jika banyak orang memilihnya sebagai salah satu bentuk investasi yang cocok sekali di masa pandemi seperti saat ini.
Seperti yang diketahui setiap waktu kondisi perekonomian bisa saja berubah tanpa terprediksi sebelumnya. Daripada panik karena sendi perekonomian mendadak lumpuh, sebaiknya mulai berpikir untuk memiliki investasi. Kesempatan berinvestasi bagi generasi muda selalu terbuka setiap waktu namun semakin dini memanfaatkan momentum semakin baik hasilnya.