5 Macam Bisnis Tanaman Hias yang Wajib Dicoba
Banyak sekali kita temui bisnis besar yang pada awalnya adalah bisnis sampingan. Dijalankan hanya sekedar hobi dan memanfaatkan waktu luang. Namun dikerjakan setiap hari mulai dari langkah kecil. Dalam jangka 5, 10, 15 tahun kemudian bisnis tersebut justru menjadi profesi utama yang lebih menjanjikan.
Jika kita perhatikan fenomena saat ini cukup unik. Di mana bisnis yang menghasilkan pendapatan ratusan juta rupiah bukan dari penjualan besar. Melainkan hanya bermodal merawat tanaman hias yang dimiliki. Bisnis tanaman hias tiba-tiba menjadi hits di tengah masa pandemi. Bermula dari hobi hingga menjadi profesi.
Seperti beberapa tahun lalu di mana usaha tumbuhan hias ini didominasi oleh tanaman daun. Harga yang dibandrol untuk komoditi dengan menonjolkan keindahan daun ini sangat fantastis. Saat ini di tengah pandemi, tumbuhan unik kembali menjadi perbincangan hangat dunia bisnis. Berikut beberapa tanaman hits tahun 2021.
1. Bisnis Tanaman Hias Jenis Keladi
Disebut sebagai tanaman yang akan hits di tahun ini, keluarga keladi semakin diburu. Mudah tumbuh di area pekarangan rumah keladi sebenarnya bukan berasal dari Indonesia. Banyak sumber menyebutkan tumbuhan keladi dibawa dari Amerika latin. Indonesia memiliki iklim serupa yaitu tropis yang merupakan habitatnya.
Tidak ada yang menyangka bahwa keladi masuk dalam daftar komoditi bernilai jual tinggi. Bisnis tanaman tidak lagi didominasi bunga berwarna-warni. Namun seperti fenomena gelombang cinta beberapa waktu lalu, daun saat ini berharga mahal. Dihitung per lembar daun bukan lagi pertanaman.
Keladi Amazon, berbentuk hati lancip dan bergelombang begitu memikat konsumen. Hingga tidak hanya dijual secara langsung melalui kios-kios nursery tetapi mulai masuk e-commerce. Pecinta tanaman hias bisa memiliki tanaman ini dengan membeli secara online. Bisnis tanaman hias jenis keladi sangat mudah namun keuntungannya menjanjikan.
Keladi banyak tumbuh di area tanah terbuka. Jika berminat memulai bisnis bisa mencoba merawat keladi hingga daya jualnya meningkat. Mudah tumbuh tanpa perawatan khusus serta mudah dikembangbiakan. Modalnya sangat terjangkau hanya butuh ketelatenan membudidayakannya. Sedangkan harga jualnya bisa ratusan ribu rupiah.
Maka dari itu jika mencari bisnis apa yang paling menguntungkan di era pandemi seperti sekarang, maka usaha budidaya keladi mungkin bisa menjadi solusi terbaik. Karena untuk memulai bisnis tanaman hias ini tidak butuh banyak modal, namun laba penjualannya sangat besar melebihi dari harga pembelian awalnya.
2. Bisnis Aglonema Hanya dari Rumah
Aglaonema adalah jenis yang mencolok dari warna daunnya. Memiliki corak warna unik dari perpaduan warna hijau, merah, kuning, putih dan sebagainya. Serupa dengan keladi yang menonjol dengan keindahan daun namun keladi berbentuk hati sedangkan aglonema lebih beragam.
Sekilas dilihat Aglonema kurang menarik jika hanya ditanam di area luar. Meski bisa hidup sesuai dengan lingkungan aslinya, Aglonema bisa dimanfaatkan sebagai tanaman indoor. Jadi jika memiliki Aglonema di area luar rumah segera pindahkan minimal di teras. Gunakan rak pot shabby atau model lain.
Bisnis tanaman hias daun akan semakin melejit di tahun 2021. Maka tidak ada salahnya memulai dari sekarang untuk mengoleksi serta merawat Aglaonema. Bukan hanya mempelajari cara perkembangbiakan Aglonema tetapi juga kebutuhan tampilan luarnya. Memanfaatkan pot model terbaru dan media tanam kekinian seperti pasir warna.
Tidak perlu khawatir terhadap persaingan bisnis di bidang serupa. Menjual tumbuhan hidup memiliki risiko minim terhadap kerugian finansial. Tanaman tidak cepat rusak atau busuk dengan perawatan sederhana. Bisa dikatakan tidak memiliki masa kedaluwarsa sehingga bisa dikelola dalam jangka panjang.
Bahkan ketika tumbuh-tumbuhan ini tidak laku, maka masih bisa menjadikannya sebagai media untuk mempercantik taman di rumah. Dengan begitu tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Mengingat dalam praktiknya tidak ada yang namanya kerugian. Semuanya tetap bisa dimanfaatkan. Mulai dari untuk bisnis atau media memperindah taman.
3. Bisnis Budidaya dari Penjualan Anggrek
Meski bisnis tanaman hias saat ini didominasi aneka daun, tetapi Anggrek tidak pernah ketinggalan. Tidak pernah absen dari berbagai pameran besar. Dari waktu ke waktu Anggrek selalu menarik perhatian konsumen. Bukan hanya penggemar saja tetapi masyarakat secara umum.
Menjual Anggrek tidak terbatas pada saat sedang berbunga. Anggrek memiliki nilai jual dari semua fase hidupnya. Benih anggrek bisa dijual dengan harga tinggi meski membutuhkan waktu lama untuk membudidayakannya hingga berbunga. Beberapa jenis bahkan memiliki nilai fantastis karena langka di pasaran.
Bisnis tanaman hias Anggrek seakan tidak lekang oleh waktu. Harganya stabil meski berbagai variasi muncul dan mendominasi pasar tetapi Anggrek tetap banyak dicari. Anggrek tampil lebih menarik dengan memanfaatkan media non-tanah sehingga lebih bersih kecuali untuk anggrek tanah.
Jika belum memiliki pengalaman bidang penjualan, bisa memaksimalkan proses budidaya kemudian menjadi praktisi. Saat ini konsultan tanaman hias banyak dicari di media sosial. Berbekal pengalaman menanam dan merawat Anggrek bisa mendatangkan pundi rupiah dengan membagikan tips-tips budidaya.
Jadi jangan pernah takut untuk mencoba berbisnis apa saja. Meski tanpa pengetahuan, Anda masih bisa memanfaatkan media internet untuk mencari tahu serba-serbi dan informasi tentang tumbuhan yang akan dijual. Dengan begitu cara ini efektif untuk menghasilkan banyak uang.
4. Bisnis Penjualan Khusus Indoor Plan
Siapa yang tidak kenal dengan Monstera. Jenis ini lebih populer dengan nama janda bolong. Bentuk daunnya memang berlubang dengan pola teratur. Sejak tahun 2020 tepatnya ketika pandemi covid-19 melanda jenis Monstera menjadi begitu dicari. Karakteristik unik tanaman daun ini menjadi daya tarik tersendiri.
Sehingga tidak heran jika bisnis indoor plan seringkali dipilih oleh kebanyakan orang. Karena selain bisa mempercantik keindahan di dalam ruangan. Banyak orang membutuhkan tumbuhan indoor plan untuk memperindah keindahan kantor, rumah, dan beberapa ruangan lainnya.
Bisnis tanaman hias khusus indoor masih menjadi peluang menjanjikan. Banyak yang percaya bahwa meletakkan tanaman di dalam rumah mampu memperbaiki kualitas udara. Meningkatkan kesehatan pernapasan dan diharapkan juga menangkal virus serta bakteri. Selain Monstera, Kaktus, Sansevieria, Sri Rejeki, Peace Lily, Lidah Buaya juga cocok dimanfaatkan.
Tumbuhan indoor lebih mudah dalam perawatan. Tidak perlu sering disiram karena bisa menyesuaikan dengan kondisi di dalam ruangan yang cenderung lembab. Namun sesekali perlu dikeluarkan agar tetap mendapat sinar matahari cukup. Sehingga daunnya tetap hijau, sehat dan mudah berkembangbiak.
Tumbuhan indoor di pasaran tersedia cukup melimpah dengan harga terjangkau. Cepat dikembangbiakkan tanpa perlakuan khusus. Contoh Sansevieria atau lidah mertua yang cepat muncul anakan pada kondisi lingkungan ideal. Anakan baru bisa dipisah kemudian dipasarkan. Dari satu anakan bisa menjadi puluhan hanya dalam hitungan bulan.
5. Ide Jualan dengan Konsep Terrarium
Bisnis tanaman hias lainnya yang tidak kalah menarik ditekuni adalah Terrarium. Konsep ini cukup unik karena cara menanamnya berbeda dengan tumbuhan pada umumnya. Terrarium merupakan solusi semakin sempitnya lahan untuk bercocok tanam. Khususnya masyarakat kota yang memiliki keterbatasan area terbuka namun ingin menambah keasrian hunian.
Tidak perlu tanah dan pekarangan untuk menanam. Terrarium bisa dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di apartemen. Terrarium bisa disebut dengan taman mini atau taman tiruan namun bukan bonsai. Tanaman berukuran kecil yang didominasi sukulen ditempatkan dalam wadah kaca bening layaknya akuarium.
Tidak perlu modal besar untuk membuat terrarium. Yang perlu dilakukan adalah memilih tanaman, wadah, serta memaksimalkan pemasaran. Untuk media tanam bisa menggunakan pasir atau nutrijel yang banyak dijual dipasaran. Konsepnya bisa mengadopsi hidroponik jadi lebih bersih namun tetap mencukupi kebutuhan nutrisi.
Karena dilihat dari mana saja, konsep tanaman hidroponik itu umumnya lebih digemari oleh banyak orang daripada menggunakan media tanah seperti pada umumnya. Di samping itu konsep hidroponik tersebut juga mampu membuat tanaman lebih sehat. Itulah sebabnya harganya lebih mahal.
Jualan apapun saat ini lebih fleksibel bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Hasilnya tidak kalah dengan bisnis retail. Tidak terpaku harus menyewa kios dan menawarkan secara langsung. Promosi cukup dilakukan secara online memanfaatkan media sosial. Untuk memperluas peluang mendapatkan konsumen bisnis tanaman hias bisa juga memanfaatkan e-commerce.
Jika kita perhatikan fenomena saat ini cukup unik. Di mana bisnis yang menghasilkan pendapatan ratusan juta rupiah bukan dari penjualan besar. Melainkan hanya bermodal merawat tanaman hias yang dimiliki. Bisnis tanaman hias tiba-tiba menjadi hits di tengah masa pandemi. Bermula dari hobi hingga menjadi profesi.
1. Bisnis Tanaman Hias Jenis Keladi
Disebut sebagai tanaman yang akan hits di tahun ini, keluarga keladi semakin diburu. Mudah tumbuh di area pekarangan rumah keladi sebenarnya bukan berasal dari Indonesia. Banyak sumber menyebutkan tumbuhan keladi dibawa dari Amerika latin. Indonesia memiliki iklim serupa yaitu tropis yang merupakan habitatnya.
Tidak ada yang menyangka bahwa keladi masuk dalam daftar komoditi bernilai jual tinggi. Bisnis tanaman tidak lagi didominasi bunga berwarna-warni. Namun seperti fenomena gelombang cinta beberapa waktu lalu, daun saat ini berharga mahal. Dihitung per lembar daun bukan lagi pertanaman.
Keladi Amazon, berbentuk hati lancip dan bergelombang begitu memikat konsumen. Hingga tidak hanya dijual secara langsung melalui kios-kios nursery tetapi mulai masuk e-commerce. Pecinta tanaman hias bisa memiliki tanaman ini dengan membeli secara online. Bisnis tanaman hias jenis keladi sangat mudah namun keuntungannya menjanjikan.
Keladi banyak tumbuh di area tanah terbuka. Jika berminat memulai bisnis bisa mencoba merawat keladi hingga daya jualnya meningkat. Mudah tumbuh tanpa perawatan khusus serta mudah dikembangbiakan. Modalnya sangat terjangkau hanya butuh ketelatenan membudidayakannya. Sedangkan harga jualnya bisa ratusan ribu rupiah.
Maka dari itu jika mencari bisnis apa yang paling menguntungkan di era pandemi seperti sekarang, maka usaha budidaya keladi mungkin bisa menjadi solusi terbaik. Karena untuk memulai bisnis tanaman hias ini tidak butuh banyak modal, namun laba penjualannya sangat besar melebihi dari harga pembelian awalnya.
2. Bisnis Aglonema Hanya dari Rumah
Aglaonema adalah jenis yang mencolok dari warna daunnya. Memiliki corak warna unik dari perpaduan warna hijau, merah, kuning, putih dan sebagainya. Serupa dengan keladi yang menonjol dengan keindahan daun namun keladi berbentuk hati sedangkan aglonema lebih beragam.
Sekilas dilihat Aglonema kurang menarik jika hanya ditanam di area luar. Meski bisa hidup sesuai dengan lingkungan aslinya, Aglonema bisa dimanfaatkan sebagai tanaman indoor. Jadi jika memiliki Aglonema di area luar rumah segera pindahkan minimal di teras. Gunakan rak pot shabby atau model lain.
Bisnis tanaman hias daun akan semakin melejit di tahun 2021. Maka tidak ada salahnya memulai dari sekarang untuk mengoleksi serta merawat Aglaonema. Bukan hanya mempelajari cara perkembangbiakan Aglonema tetapi juga kebutuhan tampilan luarnya. Memanfaatkan pot model terbaru dan media tanam kekinian seperti pasir warna.
Tidak perlu khawatir terhadap persaingan bisnis di bidang serupa. Menjual tumbuhan hidup memiliki risiko minim terhadap kerugian finansial. Tanaman tidak cepat rusak atau busuk dengan perawatan sederhana. Bisa dikatakan tidak memiliki masa kedaluwarsa sehingga bisa dikelola dalam jangka panjang.
Bahkan ketika tumbuh-tumbuhan ini tidak laku, maka masih bisa menjadikannya sebagai media untuk mempercantik taman di rumah. Dengan begitu tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Mengingat dalam praktiknya tidak ada yang namanya kerugian. Semuanya tetap bisa dimanfaatkan. Mulai dari untuk bisnis atau media memperindah taman.
3. Bisnis Budidaya dari Penjualan Anggrek
Meski bisnis tanaman hias saat ini didominasi aneka daun, tetapi Anggrek tidak pernah ketinggalan. Tidak pernah absen dari berbagai pameran besar. Dari waktu ke waktu Anggrek selalu menarik perhatian konsumen. Bukan hanya penggemar saja tetapi masyarakat secara umum.
Menjual Anggrek tidak terbatas pada saat sedang berbunga. Anggrek memiliki nilai jual dari semua fase hidupnya. Benih anggrek bisa dijual dengan harga tinggi meski membutuhkan waktu lama untuk membudidayakannya hingga berbunga. Beberapa jenis bahkan memiliki nilai fantastis karena langka di pasaran.
Bisnis tanaman hias Anggrek seakan tidak lekang oleh waktu. Harganya stabil meski berbagai variasi muncul dan mendominasi pasar tetapi Anggrek tetap banyak dicari. Anggrek tampil lebih menarik dengan memanfaatkan media non-tanah sehingga lebih bersih kecuali untuk anggrek tanah.
Jika belum memiliki pengalaman bidang penjualan, bisa memaksimalkan proses budidaya kemudian menjadi praktisi. Saat ini konsultan tanaman hias banyak dicari di media sosial. Berbekal pengalaman menanam dan merawat Anggrek bisa mendatangkan pundi rupiah dengan membagikan tips-tips budidaya.
Jadi jangan pernah takut untuk mencoba berbisnis apa saja. Meski tanpa pengetahuan, Anda masih bisa memanfaatkan media internet untuk mencari tahu serba-serbi dan informasi tentang tumbuhan yang akan dijual. Dengan begitu cara ini efektif untuk menghasilkan banyak uang.
4. Bisnis Penjualan Khusus Indoor Plan
Siapa yang tidak kenal dengan Monstera. Jenis ini lebih populer dengan nama janda bolong. Bentuk daunnya memang berlubang dengan pola teratur. Sejak tahun 2020 tepatnya ketika pandemi covid-19 melanda jenis Monstera menjadi begitu dicari. Karakteristik unik tanaman daun ini menjadi daya tarik tersendiri.
Sehingga tidak heran jika bisnis indoor plan seringkali dipilih oleh kebanyakan orang. Karena selain bisa mempercantik keindahan di dalam ruangan. Banyak orang membutuhkan tumbuhan indoor plan untuk memperindah keindahan kantor, rumah, dan beberapa ruangan lainnya.
Bisnis tanaman hias khusus indoor masih menjadi peluang menjanjikan. Banyak yang percaya bahwa meletakkan tanaman di dalam rumah mampu memperbaiki kualitas udara. Meningkatkan kesehatan pernapasan dan diharapkan juga menangkal virus serta bakteri. Selain Monstera, Kaktus, Sansevieria, Sri Rejeki, Peace Lily, Lidah Buaya juga cocok dimanfaatkan.
Tumbuhan indoor lebih mudah dalam perawatan. Tidak perlu sering disiram karena bisa menyesuaikan dengan kondisi di dalam ruangan yang cenderung lembab. Namun sesekali perlu dikeluarkan agar tetap mendapat sinar matahari cukup. Sehingga daunnya tetap hijau, sehat dan mudah berkembangbiak.
Tumbuhan indoor di pasaran tersedia cukup melimpah dengan harga terjangkau. Cepat dikembangbiakkan tanpa perlakuan khusus. Contoh Sansevieria atau lidah mertua yang cepat muncul anakan pada kondisi lingkungan ideal. Anakan baru bisa dipisah kemudian dipasarkan. Dari satu anakan bisa menjadi puluhan hanya dalam hitungan bulan.
5. Ide Jualan dengan Konsep Terrarium
Bisnis tanaman hias lainnya yang tidak kalah menarik ditekuni adalah Terrarium. Konsep ini cukup unik karena cara menanamnya berbeda dengan tumbuhan pada umumnya. Terrarium merupakan solusi semakin sempitnya lahan untuk bercocok tanam. Khususnya masyarakat kota yang memiliki keterbatasan area terbuka namun ingin menambah keasrian hunian.
Tidak perlu tanah dan pekarangan untuk menanam. Terrarium bisa dimiliki oleh masyarakat yang tinggal di apartemen. Terrarium bisa disebut dengan taman mini atau taman tiruan namun bukan bonsai. Tanaman berukuran kecil yang didominasi sukulen ditempatkan dalam wadah kaca bening layaknya akuarium.
Tidak perlu modal besar untuk membuat terrarium. Yang perlu dilakukan adalah memilih tanaman, wadah, serta memaksimalkan pemasaran. Untuk media tanam bisa menggunakan pasir atau nutrijel yang banyak dijual dipasaran. Konsepnya bisa mengadopsi hidroponik jadi lebih bersih namun tetap mencukupi kebutuhan nutrisi.
Karena dilihat dari mana saja, konsep tanaman hidroponik itu umumnya lebih digemari oleh banyak orang daripada menggunakan media tanah seperti pada umumnya. Di samping itu konsep hidroponik tersebut juga mampu membuat tanaman lebih sehat. Itulah sebabnya harganya lebih mahal.
Jualan apapun saat ini lebih fleksibel bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Hasilnya tidak kalah dengan bisnis retail. Tidak terpaku harus menyewa kios dan menawarkan secara langsung. Promosi cukup dilakukan secara online memanfaatkan media sosial. Untuk memperluas peluang mendapatkan konsumen bisnis tanaman hias bisa juga memanfaatkan e-commerce.